Senin, 02 September 2013

G-30S / PKI Behind the Story

Gerakan 30 September 1965 adalah sebuah gerakan yang dikomandoi Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan terlegimitasi yaitu pemerintahan Presiden Soekarno. Dengan memanfaatkan kondisi Presiden Soekarno yang kurang fit, serta adanya arus kedekatan sumbu politik Indonesia pada saat itu dengan poros kekuatan dunia Sosialis - Komunis, PKI membuat berbagai skenario guna menggulingkan pemerintahan yang sah dengan revolusi berdarah.
Beberapa agitasi-agitasi yang muncul di permukaan untuk menarik simpati "wong cilik" antara lain sebagai berikut :
  • Isu Nasionalisasi Tanah 
Isu paling santer dan paling berbahaya memecah belah persatuan dan kesatuan. Dengan menggelindingkan isu bahwa tanah adalah milik negara dan akan dibagikan kepada seluruh rakyat secara adil dan merata ini, mampu menyedot dukungan kaum proletar untuk mendukung setiap kegiatan dan penggalangan massa PKI. Iming-iming tanah garapan gratis disertai dengan beragam provokasi penguasaan tanah-tanah milik pribadi membuat suasana makin chaos dan dibeberapa tempat telah mengakibatkan pertumpahan darah.
  • Isu Dewan Jenderal
Isu Dewan Jenderal yang notabene di cap memiliki hubungan baik dengan Barat, cukup membuat genting suasana, apalagi provokasi di tingkat akar rumput akan bobroknya neo liberalisme ini makin menjauhkan dukungan masyarakat (dalam hal ini simpatisan PKI) dengan TNI. Isu ini juga dilontarkan guna memecah konsentrasi TNI dalam pengawasan terhadap gerak-gerik PKI dalam merencanakan kudeta berdarah.
  • Isu Negara Boneka Malaysia
Isu ini dinilai cukup sukses, mengingat hasil akhirnya adalah terjadinya konflik antara Indonesia dan Malaysia dengan harapan energi TNI terserap habis untuk usaha-usaha konfrontasi dengan Malaysia, di lain pihak kekuatan-kekuatan militer PKI dan simpatisannya tidak turut serta atau diposisikan bertahan di jantung-jantung  pemerintahan, yang nantinya apabila terjadi kudeta TNI tidak punya kekuatan penuh untuk melindungi objek-objek vital negara.
  • Isu Angkatan ke 5
Slogan yang paling sering didengar disetiap kampanye, penggalangan massa dan desakan di parlemen agar kaum buruh dan petani dipersenjatai dalam hal ini dibentuk korps militer baru yaitu angkatan ke 5. Kampanye ini mendapat dukungan penuh dari Beijing dimana dalam sebuah dokumen ditemukan informasi bahwa Beijing siap mengirimkan senapan api secara gratis apabila angkatan ke 5 disetujui untuk dibentuk.
Di tingkat luar negeri, PKI cukup berhasil menghimpun dukungan setidaknya 2 (dua) kekuatan sosialis - komunis besar dunia yaitu Uni Sovyet dan China. Dengan semakin bergolaknya Korea Utara dan Vietnam memberikan angin segar psikologis terhadap upaya kudeta dari PKI, dan terbukti pada tanggal 30 September 1965 dengan didahului melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap petinggi-petinggi TNI AD yang selama ini menghambat laju pergerakan PKI di Indonesia. Dilanjutkan penguasaan atas instalasi penting salah satunya adalah penguasaan RRI yang digunakan PKI untuk menyiarkan propaganda pamungkat mengkambinghitamkan jenderal-jenderal TNI AD yang difitnahkan telah melakukan kudeta.

PKI beserta unsur-unsur serta elemen-elemen paramiliternya bergerak cepat untuk melaksanakan kudeta berdarah tersebut, namun apa daya sepandai pandainya tupai melompak maka suatu saat akan jatuh juga. Kudeta PKI yang tersusun rapi dan cermat ternyata berujuk kepada KEGAGALAN yang TELAK dikarenakan salah perhitungan dan ditumpas oleh TNI bersama-sama rakyat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar